Minggu, 23 Maret 2014

Berpikir Deduktif



Nama          : Sifa Fauziah
Kelas          : 3EA27
NPM          :16211755
Tugas         : 1 bulan Maret

Berpikir Deduktif


            Berpikir Deduktif awalnya dikembangkan oleh ilmuan bernama Aristoteles, Tahles, Pythagoras  dan filsuf lainnya yang berasal dari Yunani pada 600-300SM. Penalaran deduktif tergantung pada premisnya, jadi jika menggunankan premis yang salah maka akan menghasilkan tujuan atau kesimpulan yang tidak tepat.

Pengertian Berpikir Deduktif

            Berpikir deduktif adalah proses pola berpikir dari yang bersifat umum lalu dihubungkan ke yang bersifat  khusus. Proses berpikir ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yaitu berawal dari hal-hal umum, menuju kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif terebut dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.

Ciri-ciri Paragraf Deduktif
1. Kalimat utama berada pada awal paragraf
2. Kalimat utama disusun dari pernyataan umum yang kemudian disusul dengan penjelasan

Contoh Berpikir Deduktif

1.      Kebersihan sangat menjadi masalah di daerah pinggiran Jakarta. Ini terjadi karena banyak masyarakat setempat yang tidak sadar akan kebersihan. Padahal “Kebersihan adalah sebagian dari iman”

2.      Saat ini banyak kendaraan yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas. Pada minggu tgl 21 maret 2013 kemarin terlihat beberapa kendaraan yang nekat melawan arus di daerah Mangga dua , padahal perbuatan tersebut sangat berbahaya bagi keselamatan.


3.      Pembinaan sepak bola usia muda menjadi perhatian utama saat ini. Melalui Departemen Football Developmen PSSI, serangkaian program terobosan dicanangkan tanpa melupakan juga perbaikan dan peningkatan dari apa yang telah berjalan saat ini.


.

Macam – Macam Berpikir Deduktif
Macam-macam Berpikir deduktif diantaranya :


a. Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.
Contoh Silogisme:
Semua makluk hidup butuh air
Rina adalah makluk hidup
jadi, Rina membutuhkan air

b. Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contoh Entimen :
Manusia memerlukan oksigen untuk bernafas
Di air tidak ada oksigen
Di air manusia tidak mungkin dapat bernafas