Nama :
Sifa Fauziah
Kelas : 3EA27
NPM :16211755
Tugas :
1 bulan Maret
Berpikir Deduktif
Berpikir
Deduktif awalnya dikembangkan oleh ilmuan bernama Aristoteles, Tahles,
Pythagoras dan filsuf lainnya yang
berasal dari Yunani pada 600-300SM. Penalaran deduktif tergantung pada
premisnya, jadi jika menggunankan premis yang salah maka akan menghasilkan
tujuan atau kesimpulan yang tidak tepat.
Pengertian Berpikir
Deduktif
Berpikir
deduktif adalah proses pola berpikir dari yang bersifat umum lalu dihubungkan
ke yang bersifat khusus. Proses berpikir
ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yaitu berawal
dari hal-hal umum, menuju kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih
rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif terebut dapat dimulai dari suatu
dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.
Ciri-ciri Paragraf Deduktif
1. Kalimat utama berada pada awal paragraf
2. Kalimat utama disusun dari pernyataan umum yang kemudian disusul
dengan penjelasan
Contoh Berpikir Deduktif
1. Kebersihan sangat menjadi masalah di daerah pinggiran Jakarta. Ini terjadi karena banyak masyarakat
setempat yang tidak sadar akan kebersihan. Padahal “Kebersihan adalah sebagian
dari iman”
2. Saat ini banyak kendaraan yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas.
Pada minggu tgl 21 maret 2013 kemarin terlihat beberapa kendaraan yang nekat
melawan arus di daerah Mangga dua , padahal perbuatan tersebut sangat berbahaya
bagi keselamatan.
3. Pembinaan sepak bola usia muda menjadi perhatian utama saat ini.
Melalui Departemen Football Developmen PSSI, serangkaian program terobosan
dicanangkan tanpa melupakan juga perbaikan dan peningkatan dari apa yang telah
berjalan saat ini.
.
Macam – Macam Berpikir Deduktif
Macam-macam Berpikir deduktif diantaranya :
Macam-macam Berpikir deduktif diantaranya :
a. Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.
Contoh Silogisme:
Semua
makluk hidup butuh air
Rina
adalah makluk hidup
jadi, Rina membutuhkan air
b. Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contoh Entimen :
Manusia memerlukan oksigen untuk bernafas
jadi, Rina membutuhkan air
b. Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contoh Entimen :
Manusia memerlukan oksigen untuk bernafas
Di
air tidak ada oksigen
Di
air manusia tidak mungkin dapat bernafas