Nama : Sifa Fauziah
Kelas : 3ea27
NPM : 16211755
Tugas : ke 2
bulan April
Metode Ilmiah
Metode
ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh
pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan
serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam.
Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan
melakukaneksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis
tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah. Penelitian ilmiah berfokus pada
metode yang kokoh untuk mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan data,
menganalisis data dan menarik kesimpulan yang valid. Penelitian ilmiah bersifat
lebih obyektif karena tidak berdasarkan pada perasaan, pengalaman dan intuisi
peneliti semata yang bersifat subyektif. Penelitian iliah melibatkan theory
construction dan theory verification. Konstruksi teori yang akan digunakan
untuk mengembangkan suatu hipotesis yang relevan dengan struktur teorinya.
Selanjutnya dengan menggunakan fakta, maka hipotesis tersebut diuji secara
empiris.
Unsur Metode Ilmiah
Unsur
utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:
1.
Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)
2.
Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan
pengukuran)
3.
Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)
4.
Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)
Karakterisasi
Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek
investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat
utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses
ini juga dapat melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan-pengamatan
yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran dan perhitungan yang cermat.
Proses pengukuran dapat dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau
dimanipulasi seperti bintang atau populasi manusia. Hasil pengukuran secara
ilmiah biasanya ditabulasikan dalam tabel. Digambarkan dalam bentuk grafik atau
dipetakan dan diproses dengan penghitungan statistika seperti korelasi dan
regresi.
Umumnya
terdapat empat karakteristik penelitian ilmiah :
1.
Sistematik
Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara
berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana
sampai yang kompleks.
2.
Logis
Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan
berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut
prosedur atau kaidah bekerjanya akal yaitu logika. Prosedur penalaran yang
dipakai bias dengan prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik
kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus), atau prosedur deduktif
yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari
pernyataan yang bersifat umum.
3.
Empirik
Artinya suatu penelitian yang didasarkan pada pengalaman
sehari-hari, yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat
sebagai hasil penelitian. Landasan empirik ada tiga yaitu :
a. Hal-hal
empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau
perbandingan satu sama lain).
b. Hal-hal
empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu.
c. Hal-hal
empirik tidak bisa secara kebetulan,melainkan ada penyebabnya.
4.
Replikatif
Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus di uji
kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan
dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif,
penyusunan definisi operasional variable menjadi langkah penting bagi seorang
peneliti.
Langkah-Langkah metode ilmiah
Langkah-langkah
yang terdapat pada metode ilmiah antara lain:
1.
Memilih dan mendefinisikan masalah
2.
Survey terhadap data yang tersedia
3.
Memformulasikan hipotesa
4.
Membangun kerangka analisa serta alat-alat dalam menguji hipotesa
5.
Mengumpulkan data primer
6.
Mengolah, menganalisa serta membuat interpretasi
7.
Membuat generalisasi dan kesimpulan
8.
Membuat laporan
Pelaksanaan
metode ini meliputi enam tahap, yaitu :
1. Merumuskan
masalah.
2.
Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan dekat pada
pemecahan masalah.
3.
Menyusun hipotesis yang merupakan kesimpulan sementara yang berdasarkan data
atau keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka.
4.
Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.
5.Mengolah
data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistic untuk menghasilkan
kesimpulan. Hasil penelitian dengan metode ini adalah data yang objektif, tidk
dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal.
6.
Menguji kesimpulan untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil percobaan
dan perlu juga dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji mendukung hipotesis, maka
hipotesis itu bias menjadi kaidah (hukum) dan bahkan menjadi teori.
Sikap ilmiah
Salah satu aspek tujuan dalam
mempelajari ilmu alamiah adalah pembentukan sikap ilmiah. Sikap ilmiah tersebut
di antaranya adalah :
1. Jujur
2. Terbuka
3. Toleransi
4. Skeptis
5. Optimis
6. Pemberani
7. Kreatif
Langkah-langkah operasional metode
ilmiah
Salah satu syarat ilmu pengetahuan
ialah materi pengetahuan itu harus diperoleh melalui metode ilmiah. Metode
ilmiah tentu harus menjamin akan menghasilkan pengetahuan yang ilmiah, yaitu
yang bercirikan objektifitas, konsisten dan sistematik.
Langkah-lagkah operasional metode
ilmiah adalah sebagai berikut :
a. Perumusan masalah
b. Penyusunan hipotesis
c. Pengujian hipotesis
d. Penarikan kesimpulan
Kesimpulan
Metode ilmiah merupakan bagian yang
paling penting dalam mempelajari ilmu alamiah. Langkah-langkah dalam menerapkan
metode ilmiah sebagai berikut :
a.
Menentukan dan memberikan batasan kepada masalah.
Masalah yang dihadapi atau ditemukan
dengan kontak fakta dan gejala alam dengan pasti. Disusun suatu rumusan yang
tepat.
b.
Menentukan hipotesis atau rumusan pemecahan masalah yang bersifat sementara.
Ada dua pendekatan untuk memperoleh
hipotesis atau dugaan, yaitu rumusan atau persyaratan untuk memecahkan masalah.
Pendekatan pertama disebut pendekatan induksi, diawali dengan pengumpulan data
dan observasi, kemudian menggunakan data itu sebagai dasar perumusan hipotesis.
Kedua pendekatan itu masing-masing mempunyai kesempurnaan yang sama.
c.
Menguji dan mengadakan verifikasi kesimpulan.
Di dalam ilmu alamiah kesimpulan
bersifat sementara, kesimpulan adalah suatu yang harus diuji. Pengujian-pengujian
seperti itu memerlukan data tambahan dengan demikian generalisasi baru akan
diperoleh secara terus menerus akan sehingga akan diperoleh kemajuan.
Ditinjau dari sejarah berfikir
manusia pada dasarnya terdapat dua cara pokok untuk memperoleh pengetahuan yang
benar, yaitu :
a. Cara yang didasarkan pada
rasio, faham yang dikembangkan dikenal dengan rasionalisme.
b. Cara yang didasarkan pada
pengalaman, faham yang dikembangkan disebut empirisme
Rasionalisme : dalam menyusun
pengetahuannya, kaum rasionalis mempergunakan metode deduktif dasar
pikiran yang digunakan dalam penalarannya diperoleh dari ide yang menurut
anggapannya sudah jelas, tegas dan pasti dalam fikiran manusia. Menurut mereka
pikiran manusia hanyalah mengenali ide/prinsip tersebut kemudian menjadi
pengetahuannya.
Empiris : kaum empiris berpegang
pada prinsip keserupaan pada dasarnya alam adalah teratur. Kaum empirisme
berpendapat bahwa pengetahuan manusia tidak diperoleh lewat penalaran yang
abstrak tetapi lewat pengalaman yang kongkrit. Menurut pemahaman mereka,
gejala-gejala alam bersifat kongkrit dan dapat dinyatakan lewat tangkapan panca
indera.
Kaum empiris sendiri tidak dapat
memberikan jawaban yang meyakinkan tentang hakikat pengalaman ini, apakah
merupakan stimulus panca indera, persepsi, ataukah esensasi.mereka menganggap
dunia fisik adalah dunia nyata, karena merupakan gejala yang diperoleh dengan
panca indera. Untuk menangkap gejala fisik yang nyata? Semua telah mengetahui
bahwa kemampuan panca indera sangat terbatas dan tidak sempurna. Segala sesuatu
yang dilaporkan dari hasil kerja panca indera ini tidak selalu benar.
Sikap alamiah
Orang yang berkecimpung dalam ilmu
alamiah akan terbentuk sikap ilmiah yang antara lain ialah :
1.
Jujur
2.
Terbuka
3.
Toleransi
4.
Skeptis
5.
Optimis
6.
Pemberani
7.
Kreatif
Langkah operasional-operasional
metode ilmiah.
Langkah-langkah operasional metode
ilmiah adalah sebagai berikut :
a. Perumusan masalah, yang
dimaksud dengan masalah di sini adalah pernyataan apa, mengapa, ataupun
bagaimana tentang objek yang diteliti.
b. Penyusunan hipotesis; yang
dimaksud dengan hipotesis adalah suatu pernyataan yang menunjukkan kemungkinan
jawaban untuk memecahkan masalah yang telah ditetapkan. Dengan kata lain,
hipotesis merupakan dugaan yang tentu saja didukung oleh pengetahuan yang ada.
c. Pengujian hipotesis; yaitu
berbagai usaha pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang telah
diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis
tersebut atau tidak.
d. Penarikan kesimpulan;
penarikan kesimpulan ini didasarkan atas penilaian- penilaian analisis dari
fakta (data) untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan telah disetujui atau
tidak.
Hipotesis dapat diterima bila
fakta yang terkumpul itu mendukung pernyataan hipotesis. Bila fakta tidak
mendukung maka hipotesis itu ditolak.
Keseluruhan langkah tersebut harus
ditempuh melalui urutan yang teratur, langkah yang satu merupakan landasan bagi
langkah berikutnya. Dari keterangan-keteranagan tersebut dapat disimpulkan
bahwa ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan yang disusun secara sistematis,
berlaku umum dan kebenarannya telah teruji secara empiris.
Langkah Pelaksanaan Penulisan Ilmiah
Bentuk laporan penulisan PI, terdiri
dari :
1. Bagian Awal
Bagian Awal ini terdiri dari:
1. Halaman Judul
2. Lembar Pernyataan
3. Lembar Pengesahan
4. Abstraksi
5. Halaman Kata Pengantar
6. Halaman Daftar Isi
7. Halaman Daftar Tabel
8. Halaman Daftar Gambar: Grafik,
Diagram, Bagan, Peta dan sebagainya
2. Bagian Tengah.
1. Bab Pendahuluan
2. Bab Landasan Teori
3. Metode Penelitian
4. Bab Analisis Data dan Pembahasan
5. Bab Kesimpulan dan Saran
3. Bagian Akhir.
3.Bagian akhir terdiri dari:
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran
Penjelasan secara terinci dari
Struktur Penulisan Skripsi dapat dilihat sebagai berikut :
A. Bagian Awal.
Pada bagian ini
berisi hal-hal yang berhubungan dengan penulisan skripsi
yakni sebagai berikut :
1. Halaman Judul
Ditulis
sesuai dengan cover depan Penulisan Skripsi standar sesuai universitas masing –
masing mahasiswa.
2. Lembar Pernyataan
Merupakan
halaman yang berisi pernyataan bahwa penulisan skripsi ini merupakan hasil
karya sendiri bukan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap hasil karya orang
lain.
3. Lembar Pengesahan
Pada Lembar
Pengesahan ini berisi Daftar Komisi Pembimbing, Daftar Nama Panitia Ujian yang
terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota. Pada Bagian bawah sendiri juga
disertai tanda tangan Pembimbing dan Kepala Bagian Sidang Sarjana.
4. Abstraksi
Yakni berisi
ringkasan tentang hasil dan pembahasan secara garis besar dari Penulisan
Skripsi dengan maximal 1 halaman.
5. Kata Pengantar
Berisi
ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut berperan serta dalam
pelaksanaan penelitian dan penulisan Skripsi (a.l. Rektor, Dekan, Ketua
Jurusan, Pembimbing, Perusahaan, dll ).
6. Halaman Daftar Isi
Berisi
semua informasi secara garis besar dan disusun berdasarkan nomor urut halaman.
7. Halaman Daftar Tabel
8. Halaman Daftar Gambar, Daftar
Grafik, Daftar Diagram
B. Bagian Tengah.
1. Pendahuluan
Pada Bab
Pendahuluan ini terdiri dari beberapa sub pokok bab yang meliputi antara lain :
a. Latar Belakang Masalah
Menguraikan tentang alasan dan
motivasi dari penulis terhadap topik permasalahan yang bersangkutan.
b. Rumusan Masalah
Berisi masalah apa yang terjadi dan
sekaligus merumuskan masalah dalam penelitian yang bersangkutan.
c. Batasan Masalah
Memberikan batasan yang jelas pada
bagian mana dari persoalan atau masalah yang dikaji dan bagian mana
yang tidak.
d. Tujuan Penelitian
Menggambarkan hasil-hasil apa yang
bisa dicapai dan diharapkan dari penelitian ini dengan memberikan jawaban
terhadap masalah yang diteliti.
e. Metode Penelitian
Menjelaskan cara pelaksanaan
kegiatan penelitian, mencakup cara pengumpulan data, alat yang digunakan dan
cara analisa data.
Jenis-Jenis Metode Penelitian :
a. Studi Pustaka : Semua bahan
diperoleh dari buku-buku atau jurnal.
b. Studi Lapangan : Data diambil
langsung di lokasi penelitian.
c. Gabungan : Menggunakan gabungan
kedua metode di atas.
f. Sistematika Penulisan
Memberikan gambaran umum dari bab ke
bab isi dari Penulisan Ilmiah
2. Landasan Teori
Menguraikan teori-teori yang menunjang penulisan / penelitian, yang bisa
diperkuat dengan menunjukkan hasil penelitian sebelumnya.
3. Metode Penelitian
Menjelaskan cara pengambilan dan pengolahan data dengan menggunakan alat-alat
analisis yang ada.
4. Analisis Data dan Pembahasan
Membahas tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data yang diperoleh dari
masalah yang diajukan kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan metode
yang diajukan dan menganalisa proses dan hasil penyelesaian masalah.
5. Kesimpulan (dan Saran)
Bab ini bisa terdiri dari Kesimpulan saja atau ditambahkan Saran.
- Kesimpulan
Berisi jawaban dari masalah yang
diajukan penulis, yang diperoleh dari penelitian.
- Saran
Ditujukan kepada pihak-pihak
terkait, sehubungan dengan hasil penelitian.
C. BAGIAN AKHIR
- Daftar Pustaka
Berisi daftar referensi (buku,
jurnal, majalah, dll), yang digunakan dalam penulisan
- Lampiran
Penjelasan tambahan, dapat berupa
uraian, gambar, perhitungan-perhi tungan, grafik atau tabel, yang merupakan
penjelasan rinci dari apa yang disajikan di bagian-bagian terkait sebelumnya.
Referensi
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar